Membedakan Jerawat Biasa dan Jerawat Cystic

[ad_1]
Jerawat adalah masalah kulit yang umum terjadi pada banyak orang, terutama selama masa remaja atau ketika hormon berfluktuasi. Jerawat dapat muncul dalam berbagai bentuk, tetapi ada dua jenis utama yang seringkali membingungkan orang: jerawat biasa dan jerawat cystic. Membedakan keduanya dapat menjadi tantangan, tetapi penting untuk mengetahui perbedaan mereka agar dapat memilih perawatan yang tepat dan efektif. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana membedakan jerawat biasa dan jerawat cystic serta cara mengatasi masing-masing.

Jerawat Biasa

Jerawat biasa atau jerawat vulgari adalah jerawat yang umum terjadi. Mereka cenderung muncul sebagai bintik berwarna merah atau putih kecil yang terasa gatal atau sakit. Jerawat biasa juga dapat menjadi keras ketika terinfeksi, dan terkadang meninggalkan bekas luka kecil setelah sembuh. Jerawat biasa biasanya terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat oleh sebum (minyak alami kulit) dan keratin (protein kulit), yang kemudian menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.

Jerawat biasa cenderung muncul di bagian wajah, dada, punggung, dan bahu di mana kelenjar minyak paling banyak terdapat. Mereka seringkali mudah diobati dengan perawatan topikal atau obat resep, dan jarang meninggalkan bekas luka yang permanen. Biasanya, jerawat biasa dapat diatasi dengan membersihkan kulit secara teratur, menggunakan produk perawatan kulit yang tepat, dan menjaga pola makan yang sehat.

Jerawat Cystic

Sementara itu, jerawat cystic adalah jenis jerawat yang lebih serius dan berpotensi meninggalkan bekas luka yang lebih parah. Jerawat cystic muncul dalam bentuk bintik merah yang besar dan terasa sangat sakit. Mereka terbentuk ketika pori-pori kulit tersumbat dalam lapisan yang lebih dalam, menyebabkan peradangan dan infeksi yang lebih parah. Jerawat cystic juga dapat muncul sebagai benjolan padat di bawah permukaan kulit yang terasa sangat nyeri.

Jerawat cystic biasanya muncul di daerah di mana kelenjar minyak paling aktif, seperti wajah, dada, dan punggung. Mereka dapat menjadi masalah yang lebih serius daripada jerawat biasa karena mereka cenderung meninggalkan bekas luka yang lebih parah. Penanganan jerawat cystic memerlukan perawatan medis yang lebih intensif dan seringkali memerlukan bantuan dermatologis. Dokter dapat meresepkan obat antibiotik, isotretinoin (Accutane), atau steroid dalam kasus-kasus tertentu.

Membedakan Jerawat Biasa dan Jerawat Cystic

Membedakan jerawat biasa dan jerawat cystic dapat menjadi sulit karena kedua kondisi dapat memiliki gejala yang mirip. Namun, ada beberapa perbedaan kunci yang dapat membantu Anda mengetahui apakah Anda memiliki jerawat biasa atau jerawat cystic.

Pertama, jerawat biasa lebih cenderung muncul sebagai bintik merah atau putih kecil yang terasa gatal atau sakit. Mereka juga cenderung matang lebih cepat, biasanya dalam beberapa hari. Sementara itu, jerawat cystic muncul sebagai benjolan merah yang besar dan terasa sangat sakit, kadang-kadang bisa berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan sebelum akhirnya matang. Jerawat cystic juga cenderung meninggalkan bekas luka yang lebih parah.

Kedua, jerawat biasa cenderung dapat diatasi dengan perawatan topikal atau obat resep yang tersedia over-the-counter. Mereka juga jarang meninggalkan bekas luka permanen. Di sisi lain, jerawat cystic seringkali memerlukan perawatan medis yang lebih intensif, seperti obat antibiotik, isotretinoin (Accutane), atau steroid. Mereka juga lebih cenderung meninggalkan bekas luka yang lebih parah meskipun telah sembuh.

Cara Mengatasi Jerawat Biasa dan Jerawat Cystic

Setelah memahami perbedaan antara jerawat biasa dan jerawat cystic, penting untuk mengetahui cara mengatasi masing-masing kondisi. Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi jerawat biasa dan jerawat cystic.

Mengatasi Jerawat Biasa:

1. Membersihkan kulit secara teratur dengan pembersih wajah yang lembut.
2. Menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung bahan seperti asam salisilat atau benzoyl peroxide untuk membantu membersihkan pori-pori.
3. Menggunakan pelembap non-komedogenik untuk menjaga kelembapan kulit tanpa menyumbat pori-pori.
4. Menghindari menyentuh atau menjepit jerawat, karena hal ini dapat memperparah peradangan dan menyebabkan infeksi.
5. Konsultasikan dengan dokter atau dermatologis jika jerawat tidak kunjung membaik setelah beberapa minggu.

Mengatasi Jerawat Cystic:

1. Menghindari merokok dan minuman beralkohol, yang dapat memperburuk peradangan kulit.
2. Meminimalkan stres, karena stres dapat memicu peradangan yang dapat memperparah jerawat cystic.
3. Menghindari makanan yang diketahui dapat memperparah jerawat, seperti makanan berlemak dan berminyak.
4. Mengonsumsi suplemen yang mengandung zinc dan vitamin A, yang dipercaya dapat membantu mengurangi peradangan kulit.
5. Konsultasikan dengan dokter atau dermatologis untuk mendapatkan perawatan medis yang sesuai, seperti obat antibiotik, isotretinoin (Accutane), atau steroid.

Conclusion: Jerawat biasa dan jerawat cystic merupakan dua kondisi kulit yang umum dan dapat menjadi masalah yang meresahkan bagi banyak orang. Memahami perbedaan antara keduanya adalah langkah pertama untuk mengetahui pemilihan perawatan yang tepat. Meskipun jerawat biasa cenderung dapat diatasi dengan perawatan topikal atau obat resep, jerawat cystic seringkali memerlukan perawatan medis yang lebih intensif. Konsultasikan dengan dokter atau dermatologis jika Anda memiliki masalah jerawat yang serius, dan jangan ragu untuk meminta saran medis yang sesuai.
[ad_2]

Leave a Reply